Perusahaan Tambang Terbesar asal Australia, BHP Group - Perusahaan BHP Group yang dulunya dikenal dengan BHP Biliton merupakan perusahaan konglomerasi dan juga masuk sebagai yang terbesar di urutan ke 261. Perusahaan ini bergerak di sektor pertambangan logam dan minyak bumi yang berasal dari Australia. Berdasarkan catatan perusahaan ini, ditahun 2020 BHP membukukan pendapatan mereka dengan total keuntungan 42,93 Miliar Dolar AS. Pendapatan operasionalnya berada diangka 14 miliar kemudian pendapatan bersihnya mencapai 8,7 miliar dolar.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2001 yang dibangun dari kerjasama antara dua perusahaan besar yaitu Biliton dari Inggis dan juga Broken Hill dari Australia. Saat ini perusahaan ini memiliki kantor pusat di Australia tepatnya di Melbourne Victoria. The Broken Hill Prosprietary Company sendiri didirikan pada tanggan 16 Juli 1885 disebuah kota pertambangan yang letaknya di Silverton, New South Wales.
Perusahaan Biliton berdiri sejak 29 September 1860 yang pada saat sahamnya dipegang oleh negara Belanda yang saat itu mereka membuka lahan pertambangan di Belitung kepulauan Bangka. Kemudian perusahaan ini diakuisisi oleh Shell, lalu Biliton kembali membuka pabrik peleburan dan permurnian timah disalah satu wilayah di Thailand. Untuk perusahaan lainnya yaitu Broken Hill Propretary Company Limited merupakan perusahaan yang didirikan pada 13 Agustus 1885 yang pada saat itu bergerak dalam pengoperasian tambang perak dan juga timah hitam.
Kedua perusahaan yaitu Austalian Broken Hill Propietary Company dan juga Anglo Dutch Biliton plc mendaftarkan diri mereka di Bursa Efek Australia dan London Inggris sebagai perusahaan yang terdaftar ganda. Pada Maret 2005, BHP Biliton mulai mengumumkan tawaran mereka senilai 7,3 miliar dolar untuk perusahaan WMC Resource yang bergerak dipertambangan tembaga, emas dan juga uranium Olympic Dam yang terletak di Australia Selatan, kemudian operasi nikel terletak di Australia Barat dan Queensland, mereka juga memiliki pabrik pupuk yang terletak di Queensland. Pengambil alihan perusahaan ini mencapat penerimaan saham sebesar 90 persen di tanggal 17 Juni 2005. Kemudian kembali diumumkan pada 2 Agustus 2005 dengan berhasil mengambil kepemilikan saham 100%.
Pada 6 Februari perusahaan ini resmi ditawari dengan angka 3.4 BHP Biliton saham untuk per saham Rio Tintonya. Kemudian tawaran itu kembali ditarik pada tanggal 25 November karena terjadi resesi global saat itu. Pada tanggal 14 Mei 2008 perusahaan ini berhasil memuncak dengan rekor tertinggi diangka 48.9 dolar australia, kemudian ada spekulasi bahwa salah satu perusahaan pertambangan asal China yaitu Chinalco mulai mempertimbangkan untuk membeli saham besar tersebut.
Sampai 2015, beberapa aset perusahaan BHP Biliton mulai dipisahkan dan menggani nama perusahaan mereka menjadi South32, sementara BHP Biliton diperkecil dan menjadi BHP saja. Beberapa tahun setelah itu, ditahun 2018 BHP Limited dan juga Biliton Plc masing-masing perusahaan ini menjadi BHP Group Limited dan BHP Group Plc. Ditahun 2020 perusahaan ini berhasil menjadi perusahaan pertambangan didunia dan juga masuk dalam Forbes Global 2002 yang pada saat itu BHP Group berhasil menduduki peringkat ke 93 dunia, sebagai perusahaan publik terbesar didunbia.